Pengertian Bioteknologi Dan Contohnya Dilengkapi Manfaatnya
Ringkasan definisi atau pengertian bioteknologi dan contohnya dilengkapi manfaatnya. Ada yang tau, apa itu Bioteknologi? Bagi kalian yang belum mengetahuinya, maka pada pembahasan kali ini kami akan memberikan materi tentang bioteknologi yang dapat kalian baca dibawah ini:
A. Penjelasan Tentang Bioteknologi
Yang dimaksud dengan Bioteknologi adalah metode yang melibatkan makhluk hidup atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat bagi manusia. Atau dapat dikatakan juga bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari cara memanfaatkan organisme hidup dalam melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu kata Bio dan kata Teknologi. Kata Bio dapat diartikan kehidupan sedangkan kata Teknologi diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan secara praktis. Jaman sekarang Bioteknologi tidak hanya berdasarkan biologi saja, tetapi dari berbagai macam ilmu terapan juga, seperti dari biokimia, biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, komputer dan lain-lain. Dapat di definisikan juga bioteknologi yaitu ilmu terapan yang menggabungkan berbagai macam cabang ilmu dalam memproses barang atau jasa yang bisa bermanfaat bagi manusia.
Adapun ciri-ciri utama dari bioteknologi, diantaranya: Terdapat benda biologi misalnya berupa mikroorganisme, tumbuhan maupun hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi maupun secara industri dan produk atau jasa yang dihasilkan merupakan hasil dari ekstraksi maupun pemurnian.
B. Manfaat bioteknologi
Bioteknologi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, apa lagi saat ini bioteknologi semakin berkembang. Alat-alat untuk membantu perkembangan bioteknologi-pun semakin banyak salah satu contohnya yaitu mikroskop yang digunakan untuk melihat organisme-organisme kecil yang tidak kasat mata. Manfaat dari bioteknologi misalnya:
a. Dapat menghasilkan obat
Bioteknologi dapat menghasilkan obat yang lebih murah dan efektif misalnya seperti pembuatan hormon insulin yang berasal dari gen bakteri E. Coli.
b. Menghasilkan antibiotik
Dapat menghasilkan antibiotik untuk membunuh berbagai penyakit yang berbahaya. Pada saat ini sudah banyak sekali antibiotik yang terdapat di apotik-apotik yang harganya murah dan efektif untuk pengobatan.
c. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan
Bioteknologi juga dapat membantu mengurangi pencemaran, misalnya ada beberapa bakteri yang dapat membantu daur ulang untuk menghancurkan sampah-sampah organik dan juga membersihkan tumpahan minyak yang tercecer di laut.
d. Dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dari tanaman transgenik
Tanaman transgenik memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai kondisi lingkungan ekstrim dan tidak mudah terserang hama.
Baca juga penjelasan: Pengertian IPTEK atau ilmu pengetahuan dan teknologi lengkap.
C. Dampak negatif bioteknologi
Akan tetapi bioteknologi-pun memiliki sisi negatifnya, dampak negatif ini membahayakan terutama bagi orang yang kurang paham terhadap lingkungan. Terdapat peraturan ataupun etika-etika yang perlu dilakukan dalam mengembangkan produk bioteknologi. Berikut secara umum dampak negatif dari bioteknologi, diantaranya:
a. Rusaknya ekosistem
Dapat menurunkan jumlah spesies tanaman yang ada di alam akibat adanya teknologi rekayasa genetik yang berlebihan.
b. Hilangnya beberapa jenis hewan dan tumbuhan tertentu
Jika berlebihan melakukan rekayasa teknologi genetika, maka hewan dan tumbuhan dengan kualitas kurang baik atau kualitas alaminya akan mengalami kepunahan.
c. Dapat menyebabkan alergi
Tidak semua orang cocok dengan Gen asing yang dimasukkan kedalam tubuhnya. Jadi harus berhati-hati saat akan mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh bioteknologi.
d. Terjadinya pencemaran biologis
Hal seperti ini terjadi akibat tidak terkendalinya penyebaran organisme transgenerik.
D. Jenis-Jenis Bioteknologi
A. Bioteknologi Konvensional atau Tradisional
Yang dimaksud bioteknologi konvensional adalah cara penerapan ilmu bioteknologi dengan memanfaatkan organisme hidup secara langsung untuk mengubah kandungan gizi yang terdapat pada suatu produk. Bioteknologi jenis ini sering dilakukan di rumah-rumah karena proses atau cara untuk melakukannya cukup mudah dan bahan yang diperlukannya-pun mudah di dapatkan. Adapun beberapa contoh dari bioteknologi konvensional, misalnya seperti:
a. Pengolahan pada produk makanan
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan mikro organisme untuk melakukan produksi khususnya pada makanan misalnya seperti tempe, tape, oncom, kecap dll. Mikroorganisme dapat mengubah bahan-bahan pangan atau yang lainnya menjadi bahan makanan yang lebih baik dan lebih bermanfaat.
Produk makanan pada bioteknologi yang dibantu mikroorganisme misalnya seperti proses fermentasi pada kedelai, yang bisa diubah menjadi tempe, kecap, tape dan lain-lain termasuk susu yang diubah menjadi keju dan yoghurt. Proses seperti bioteknologi tersebut disebut dengan bioteknologi konvensional/tradisional karena dianggap sebagai bioteknologi yang sudah ada sejak dahulu kala. Ciri utama pada bioteknologi konvensional yaitu adanya penggunaan mikroorganisme secara langsung dan belum mengetahui adanya penggunaan enzim. Contohnya yang lebih jelas, misalnya seperti:
Pada Olahan Susu:
a. Yoghurt
Dalam pembuatan yoghurt terlebih dahulu susu dipasteurisasi, lalu sebagian lemak dibuang. Dan jenis mikroorganisme yang berperan pada pembuatan yoghurt namanya yaitu Lactobacillus bulgaricus dan juga Streptococus thermophillus .
b. Keju
Pembuatan keju menggunakan bakteri asam laktat, jenis mikroorganismenya yaitu Lactobacillus dan juga Streptococcus. Bakteri atau mikroorganisme tersebut fungsinya untuk menfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
c. Mentega
Dalam membuat mentega menggunakan jenis mikroorganismenya yaitu Streptococcus lactis dan Lectonosto ceremoris. Mikroorganisme tersebut akan membentuk proses pengasaman. Lalu susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
Pada Olahan Kacang:
a. Kecap dan tauco
Kecap terbuat dari kacang kedelai yang ditambahkan dengan mikroorganisme/jamur yang bernama Aspergilus soyae dan Aspergilus wentii. Sedangkan pada tauco terbuat dari kacang kedelai yang ditambahkan mikroorganisme bernama Aspergilus oryzae, mikroorganisme ini akan mengubah protein kompleks pada kacang kedelai menjadi asam amino yang nantinya dapat dengan mudah dicerna tubuh manusia.
b. Tempe dan oncom
Dalam pembuatan tempe dilakukan fermentasi kedelai menggunakan mikroorganisme Rhizopus sp. Yang dapat mengubah protein kompleks pada kacang kedelai menjadi asam amino. Sedangkan oncom dibuat dengan cara dilakukan fermentasi bungkil kacang tanah menggunakan mikroorganisme bernama Rhizopus oligosporus.
Bioteknologi bidang pertanian
a. Penanaman tanaman secara hidroponik
Biasanya manusia menanam tanaman menggunakan media tanah tetapi dalam hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai medianya, dibutuhkan air yang ditambah dengan nutrisi sebagai sumber makanan bagi tanaman yang ditanam. Dapat dikatakan dalam menanam tanaman dengan metode hidroponik salah satu bukti bahwa tanah tidak selalu menjadi media utama dalam bercocok tanam.
Hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, hal ini tergantung media apa yang digunakan. Beberapa metode yang dilakukan dalam menanam tanaman secara hidroponik diantaranya menggunakan metode kultur pasir, kultur air, hingga menggunakan media seperti kerikil, pecahan batu bata atau disebut dengan metode porus.
Beberapa jenis tanaman yang banyak ditanam menggunakan metode hidroponik dari golongan sayuran misalnya seperti tomat, paprika, mentimun, sawi, kangkung, selada, bayam dan lain-lain. Sedangkan pada tanaman buah-buahan misalnya seperti jambu air, belimbing, melon dan lain-lain. Adapun beberapa keuntungan jika bercocok tanam dengan metode hidroponik, diantaranya:
- Tanaman dapat di budidayakan di berbagai tempat.
- Mengurangi resiko tanaman rusak.
- Mengurangi resiko tanaman kekurangan air.
- Terhindar dari erosi.
- Tidak memerlukan lahan atau tempat yang terlalu luas.
- Tanaman lebih cepat tumbuh.
- Dapat terbebas dari hama.
- Biaya perawatan cukup yang cukup rendah.
- Hasil yang dipanen memiliki kualitas yang baik.
b. Penanaman tanaman secara aeropik
Metode aeropik merupakan salah satu tipe dari hidroponik. Air yang mengandung unsur hara disemburkan yang menyerupai kabut akan mengenai akar dari tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung dan akan menyerap larutan unsur hara yang terdapat pada air yang disemprotkan. Umumnya penanaman secara aeropik helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam yang jaraknya sekitar 15 centimeter. Lalu menggunakan ganjal yang terbuat dari busa atau rockwool, benih sayuran ditancapkan pada lubang untuk tanaman. Lalu akar tanaman akan menggantung atau terurai ke bagian bawah, di bawah helai sterofoam terdapat pengabut atau spirinkler yang akan menyemburkan kabut yang mengandung unsur hara sehingga mengenai akar tanaman.
A. Bioteknologi Modern
Karena semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, banyak ahli yang mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui berbagai penelitian dan juga upaya-upaya untuk menghasilkan produk secara lebih efektif dan efesien yang tentunya dapat bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi bukan hanya dimanfaatkan pada produk-produk makanan saja akan tetapi saat ini bioteknologi juga telah mencangkup berbagai macam bidang misalnya seperti bidang rekayasa genetika, penciptaan sumber energi baru dan lain-lain.
Dengan adanya penelitian dan semakin berkembangnya teknologi, maka bioteknologi semakin digali lagi manfaatnya supaya bisa digunakan oleh manusia dan keperluan lainnya. Dapat dikatakan juga bioteknologi modern merupakan suatu jenis bioteknologi yang menggunakan alat-alat modern yang sifatnya kecil dan sulit sekali untuk dilakukan di rumah-rumah. Contoh penerapan bioteknologi modern, misalnya:
a. Rekayasa genetika
Yang dimaksud dengan rekayasa genetika adalah suatu cara memanipulasikan Gen untuk menghasilkan makhluk hidup yang baru dengan sifat-sifat yang di inginkan. Rekayasa genetika biasanya disebut dengan sebutan rekombinasi DNA / pencangkokan Gen. Pada rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat-sifat yang dimiliki makhluk hidup, karena DNA dari setiap makhluk hidup memiliki struktur yang sama, hal inilah mengapa DNA bisa direkombinasikan. Lalu DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel yang dapat dilakukan melalui berbagai macam cara misalnya dengan cara transplantasi inti, teknologi plasmid, rekombinasi DNA dan fusi sel. Tapi hanya para ahli saja yang dapat melakukannya.
b. Pembuatan Antibiotik
Antibiotik merupakan suatu zat yang dihasilkan dari organisme-organisme tertentu dan memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang terdapat di sekitarnya. Antibiotik dapat diperoleh dari mikroorganisme yang telah di proses menggunakan cara-cara tertentu.
c. Dalam pembuatan Vaksin
Vaksin dapat digunakan untuk mencegah tubuh dari serangan virus atau mikroorganisme yang berbahaya.
d. Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, yang telah menggunakan mikroorganisme untuk menproduksi hormon. Adapun hormon yang telah berhasil di produksi misalnya seperti hormon pertumbuhan, insulin, kortison dan tertosteron.
d. Bioteknologi bidang peternakan
Bioteknologipun dapat berguna untuk mengembangkan berbagai produk pada peternakan. Misalnya seperti hormon untuk pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa genetika dapat terciptanya hormon buatan untuk pertumbuhan hewan atau disebut Bovin Somatotropin Hormon. Hormon tersebut dibuat dari bakteri/mikroorganisme yang telah di rekayasa.
e. Bioteknologi bahan bakar masa depan
Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak misalnya biogas dan gasohol. Biogas terbuat dari fase anearob dalam fermentasi limbah makhluk hidup, sedangkan pada anarob akan dihasilkan gas metana yang bisa digunakan untuk bahan bakar.
Biogas dapat menjadi energi alternatif untuk pengganti minyak bumi, biogas dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan bahan-bahan organik lainnya. Melalui proses fermentasi ini, maka bahan-bahan tersebut diubah menjadi gas metana yang dapat berfungsi sebagai energi mirip seperti gas LPG, tapi lebih ramah lingkungan dan cukup aman. Baca juga: Pengertian biogas dan biodiesel dilengkapi manfaatnya.
f. Bioteknologi pengolahan limbah
Bahan-bahan yang dibuang dan sudah tidak terpakai disebut dengan limbah/sampah. Biasanya limbah dihasilkan dari aktivitas, rumah tangga, pertanian dan perindustrian. Saat ini keberadaan sampah sangat mengancam lingkungan hidup, jadi harus ada upaya-upaya untuk menanganinya. Cara menanganinya misalnya dengan cara dibakar atau di daur ulang. Tapi yang lebih aman yaitu dengan cara di daur ulang, dan salah satu contoh daur ulang sampah yang telah diuji misalnya seperti Pirolisis. Pirolisis yaitu proses dekomposisi dari bahan-bahan sampah dengan menggunakan suhu yang tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan menggunakan cara ini sampah atau limbah dapat diubah menjadi arang, gas metana dan bahan organik lainnya. Hasil bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar. Keunggulan bahan bakar yang dihasilkan dari proses ini yaitu rendahnya kandungan sulfur, jadi dapat mengurangi tingkat pencemaran.
Sedangkan kompos merupakan hasil perubahan dari zat-zat makroorganik misalnya dari hewan dan tumbuhan. Diubah secara biologis dan kimiawi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Pada pembuatan kompos memerlukan mikroorganisme. Jenis mikroorganisme tersebut tergantung kepada bahan-bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung, misalnya seperti proses aerob/anaerob.
Ringkasan definisi atau pengertian bioteknologi dan contohnya dilengkapi manfaatnya. Ada yang tau, apa itu Bioteknologi? Bagi kalian yang belum mengetahuinya, maka pada pembahasan kali ini kami akan memberikan materi tentang bioteknologi yang dapat kalian baca dibawah ini:
A. Penjelasan Tentang Bioteknologi
Yang dimaksud dengan Bioteknologi adalah metode yang melibatkan makhluk hidup atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat bagi manusia. Atau dapat dikatakan juga bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari cara memanfaatkan organisme hidup dalam melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu kata Bio dan kata Teknologi. Kata Bio dapat diartikan kehidupan sedangkan kata Teknologi diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan secara praktis. Jaman sekarang Bioteknologi tidak hanya berdasarkan biologi saja, tetapi dari berbagai macam ilmu terapan juga, seperti dari biokimia, biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, komputer dan lain-lain. Dapat di definisikan juga bioteknologi yaitu ilmu terapan yang menggabungkan berbagai macam cabang ilmu dalam memproses barang atau jasa yang bisa bermanfaat bagi manusia.
Adapun ciri-ciri utama dari bioteknologi, diantaranya: Terdapat benda biologi misalnya berupa mikroorganisme, tumbuhan maupun hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi maupun secara industri dan produk atau jasa yang dihasilkan merupakan hasil dari ekstraksi maupun pemurnian.
B. Manfaat bioteknologi
Bioteknologi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, apa lagi saat ini bioteknologi semakin berkembang. Alat-alat untuk membantu perkembangan bioteknologi-pun semakin banyak salah satu contohnya yaitu mikroskop yang digunakan untuk melihat organisme-organisme kecil yang tidak kasat mata. Manfaat dari bioteknologi misalnya:
a. Dapat menghasilkan obat
Bioteknologi dapat menghasilkan obat yang lebih murah dan efektif misalnya seperti pembuatan hormon insulin yang berasal dari gen bakteri E. Coli.
b. Menghasilkan antibiotik
Dapat menghasilkan antibiotik untuk membunuh berbagai penyakit yang berbahaya. Pada saat ini sudah banyak sekali antibiotik yang terdapat di apotik-apotik yang harganya murah dan efektif untuk pengobatan.
c. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan
Bioteknologi juga dapat membantu mengurangi pencemaran, misalnya ada beberapa bakteri yang dapat membantu daur ulang untuk menghancurkan sampah-sampah organik dan juga membersihkan tumpahan minyak yang tercecer di laut.
d. Dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dari tanaman transgenik
Tanaman transgenik memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai kondisi lingkungan ekstrim dan tidak mudah terserang hama.
Baca juga penjelasan: Pengertian IPTEK atau ilmu pengetahuan dan teknologi lengkap.
C. Dampak negatif bioteknologi
Akan tetapi bioteknologi-pun memiliki sisi negatifnya, dampak negatif ini membahayakan terutama bagi orang yang kurang paham terhadap lingkungan. Terdapat peraturan ataupun etika-etika yang perlu dilakukan dalam mengembangkan produk bioteknologi. Berikut secara umum dampak negatif dari bioteknologi, diantaranya:
a. Rusaknya ekosistem
Dapat menurunkan jumlah spesies tanaman yang ada di alam akibat adanya teknologi rekayasa genetik yang berlebihan.
b. Hilangnya beberapa jenis hewan dan tumbuhan tertentu
Jika berlebihan melakukan rekayasa teknologi genetika, maka hewan dan tumbuhan dengan kualitas kurang baik atau kualitas alaminya akan mengalami kepunahan.
c. Dapat menyebabkan alergi
Tidak semua orang cocok dengan Gen asing yang dimasukkan kedalam tubuhnya. Jadi harus berhati-hati saat akan mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh bioteknologi.
d. Terjadinya pencemaran biologis
Hal seperti ini terjadi akibat tidak terkendalinya penyebaran organisme transgenerik.
D. Jenis-Jenis Bioteknologi
A. Bioteknologi Konvensional atau Tradisional
Yang dimaksud bioteknologi konvensional adalah cara penerapan ilmu bioteknologi dengan memanfaatkan organisme hidup secara langsung untuk mengubah kandungan gizi yang terdapat pada suatu produk. Bioteknologi jenis ini sering dilakukan di rumah-rumah karena proses atau cara untuk melakukannya cukup mudah dan bahan yang diperlukannya-pun mudah di dapatkan. Adapun beberapa contoh dari bioteknologi konvensional, misalnya seperti:
a. Pengolahan pada produk makanan
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan mikro organisme untuk melakukan produksi khususnya pada makanan misalnya seperti tempe, tape, oncom, kecap dll. Mikroorganisme dapat mengubah bahan-bahan pangan atau yang lainnya menjadi bahan makanan yang lebih baik dan lebih bermanfaat.
Produk makanan pada bioteknologi yang dibantu mikroorganisme misalnya seperti proses fermentasi pada kedelai, yang bisa diubah menjadi tempe, kecap, tape dan lain-lain termasuk susu yang diubah menjadi keju dan yoghurt. Proses seperti bioteknologi tersebut disebut dengan bioteknologi konvensional/tradisional karena dianggap sebagai bioteknologi yang sudah ada sejak dahulu kala. Ciri utama pada bioteknologi konvensional yaitu adanya penggunaan mikroorganisme secara langsung dan belum mengetahui adanya penggunaan enzim. Contohnya yang lebih jelas, misalnya seperti:
Pada Olahan Susu:
a. Yoghurt
Dalam pembuatan yoghurt terlebih dahulu susu dipasteurisasi, lalu sebagian lemak dibuang. Dan jenis mikroorganisme yang berperan pada pembuatan yoghurt namanya yaitu Lactobacillus bulgaricus dan juga Streptococus thermophillus .
b. Keju
Pembuatan keju menggunakan bakteri asam laktat, jenis mikroorganismenya yaitu Lactobacillus dan juga Streptococcus. Bakteri atau mikroorganisme tersebut fungsinya untuk menfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
c. Mentega
Dalam membuat mentega menggunakan jenis mikroorganismenya yaitu Streptococcus lactis dan Lectonosto ceremoris. Mikroorganisme tersebut akan membentuk proses pengasaman. Lalu susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
Pada Olahan Kacang:
a. Kecap dan tauco
Kecap terbuat dari kacang kedelai yang ditambahkan dengan mikroorganisme/jamur yang bernama Aspergilus soyae dan Aspergilus wentii. Sedangkan pada tauco terbuat dari kacang kedelai yang ditambahkan mikroorganisme bernama Aspergilus oryzae, mikroorganisme ini akan mengubah protein kompleks pada kacang kedelai menjadi asam amino yang nantinya dapat dengan mudah dicerna tubuh manusia.
b. Tempe dan oncom
Dalam pembuatan tempe dilakukan fermentasi kedelai menggunakan mikroorganisme Rhizopus sp. Yang dapat mengubah protein kompleks pada kacang kedelai menjadi asam amino. Sedangkan oncom dibuat dengan cara dilakukan fermentasi bungkil kacang tanah menggunakan mikroorganisme bernama Rhizopus oligosporus.
Bioteknologi bidang pertanian
Bioteknologi bidang pertanian
a. Penanaman tanaman secara hidroponik
Biasanya manusia menanam tanaman menggunakan media tanah tetapi dalam hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai medianya, dibutuhkan air yang ditambah dengan nutrisi sebagai sumber makanan bagi tanaman yang ditanam. Dapat dikatakan dalam menanam tanaman dengan metode hidroponik salah satu bukti bahwa tanah tidak selalu menjadi media utama dalam bercocok tanam.
Hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, hal ini tergantung media apa yang digunakan. Beberapa metode yang dilakukan dalam menanam tanaman secara hidroponik diantaranya menggunakan metode kultur pasir, kultur air, hingga menggunakan media seperti kerikil, pecahan batu bata atau disebut dengan metode porus.
Beberapa jenis tanaman yang banyak ditanam menggunakan metode hidroponik dari golongan sayuran misalnya seperti tomat, paprika, mentimun, sawi, kangkung, selada, bayam dan lain-lain. Sedangkan pada tanaman buah-buahan misalnya seperti jambu air, belimbing, melon dan lain-lain. Adapun beberapa keuntungan jika bercocok tanam dengan metode hidroponik, diantaranya:
- Tanaman dapat di budidayakan di berbagai tempat.
- Mengurangi resiko tanaman rusak.
- Mengurangi resiko tanaman kekurangan air.
- Terhindar dari erosi.
- Tidak memerlukan lahan atau tempat yang terlalu luas.
- Tanaman lebih cepat tumbuh.
- Dapat terbebas dari hama.
- Biaya perawatan cukup yang cukup rendah.
- Hasil yang dipanen memiliki kualitas yang baik.
b. Penanaman tanaman secara aeropik
Metode aeropik merupakan salah satu tipe dari hidroponik. Air yang mengandung unsur hara disemburkan yang menyerupai kabut akan mengenai akar dari tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung dan akan menyerap larutan unsur hara yang terdapat pada air yang disemprotkan. Umumnya penanaman secara aeropik helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam yang jaraknya sekitar 15 centimeter. Lalu menggunakan ganjal yang terbuat dari busa atau rockwool, benih sayuran ditancapkan pada lubang untuk tanaman. Lalu akar tanaman akan menggantung atau terurai ke bagian bawah, di bawah helai sterofoam terdapat pengabut atau spirinkler yang akan menyemburkan kabut yang mengandung unsur hara sehingga mengenai akar tanaman.
A. Bioteknologi Modern
Karena semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, banyak ahli yang mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui berbagai penelitian dan juga upaya-upaya untuk menghasilkan produk secara lebih efektif dan efesien yang tentunya dapat bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi bukan hanya dimanfaatkan pada produk-produk makanan saja akan tetapi saat ini bioteknologi juga telah mencangkup berbagai macam bidang misalnya seperti bidang rekayasa genetika, penciptaan sumber energi baru dan lain-lain.
Dengan adanya penelitian dan semakin berkembangnya teknologi, maka bioteknologi semakin digali lagi manfaatnya supaya bisa digunakan oleh manusia dan keperluan lainnya. Dapat dikatakan juga bioteknologi modern merupakan suatu jenis bioteknologi yang menggunakan alat-alat modern yang sifatnya kecil dan sulit sekali untuk dilakukan di rumah-rumah. Contoh penerapan bioteknologi modern, misalnya:
a. Rekayasa genetika
Yang dimaksud dengan rekayasa genetika adalah suatu cara memanipulasikan Gen untuk menghasilkan makhluk hidup yang baru dengan sifat-sifat yang di inginkan. Rekayasa genetika biasanya disebut dengan sebutan rekombinasi DNA / pencangkokan Gen. Pada rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat-sifat yang dimiliki makhluk hidup, karena DNA dari setiap makhluk hidup memiliki struktur yang sama, hal inilah mengapa DNA bisa direkombinasikan. Lalu DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel yang dapat dilakukan melalui berbagai macam cara misalnya dengan cara transplantasi inti, teknologi plasmid, rekombinasi DNA dan fusi sel. Tapi hanya para ahli saja yang dapat melakukannya.
b. Pembuatan Antibiotik
Antibiotik merupakan suatu zat yang dihasilkan dari organisme-organisme tertentu dan memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang terdapat di sekitarnya. Antibiotik dapat diperoleh dari mikroorganisme yang telah di proses menggunakan cara-cara tertentu.
c. Dalam pembuatan Vaksin
Vaksin dapat digunakan untuk mencegah tubuh dari serangan virus atau mikroorganisme yang berbahaya.
d. Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, yang telah menggunakan mikroorganisme untuk menproduksi hormon. Adapun hormon yang telah berhasil di produksi misalnya seperti hormon pertumbuhan, insulin, kortison dan tertosteron.
d. Bioteknologi bidang peternakan
Bioteknologipun dapat berguna untuk mengembangkan berbagai produk pada peternakan. Misalnya seperti hormon untuk pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa genetika dapat terciptanya hormon buatan untuk pertumbuhan hewan atau disebut Bovin Somatotropin Hormon. Hormon tersebut dibuat dari bakteri/mikroorganisme yang telah di rekayasa.
e. Bioteknologi bahan bakar masa depan
Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak misalnya biogas dan gasohol. Biogas terbuat dari fase anearob dalam fermentasi limbah makhluk hidup, sedangkan pada anarob akan dihasilkan gas metana yang bisa digunakan untuk bahan bakar.
Biogas dapat menjadi energi alternatif untuk pengganti minyak bumi, biogas dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan bahan-bahan organik lainnya. Melalui proses fermentasi ini, maka bahan-bahan tersebut diubah menjadi gas metana yang dapat berfungsi sebagai energi mirip seperti gas LPG, tapi lebih ramah lingkungan dan cukup aman. Baca juga: Pengertian biogas dan biodiesel dilengkapi manfaatnya.
f. Bioteknologi pengolahan limbah
Bahan-bahan yang dibuang dan sudah tidak terpakai disebut dengan limbah/sampah. Biasanya limbah dihasilkan dari aktivitas, rumah tangga, pertanian dan perindustrian. Saat ini keberadaan sampah sangat mengancam lingkungan hidup, jadi harus ada upaya-upaya untuk menanganinya. Cara menanganinya misalnya dengan cara dibakar atau di daur ulang. Tapi yang lebih aman yaitu dengan cara di daur ulang, dan salah satu contoh daur ulang sampah yang telah diuji misalnya seperti Pirolisis. Pirolisis yaitu proses dekomposisi dari bahan-bahan sampah dengan menggunakan suhu yang tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan menggunakan cara ini sampah atau limbah dapat diubah menjadi arang, gas metana dan bahan organik lainnya. Hasil bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar. Keunggulan bahan bakar yang dihasilkan dari proses ini yaitu rendahnya kandungan sulfur, jadi dapat mengurangi tingkat pencemaran.
Sedangkan kompos merupakan hasil perubahan dari zat-zat makroorganik misalnya dari hewan dan tumbuhan. Diubah secara biologis dan kimiawi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Pada pembuatan kompos memerlukan mikroorganisme. Jenis mikroorganisme tersebut tergantung kepada bahan-bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung, misalnya seperti proses aerob/anaerob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar